Jangan Bertanya Apakah Dark Jokes Ada Manfaatnya?
Setiap manusia punya rasa humor karena secara naluri senantiasa mencari kegirangan,kesenangan,kegembiraan, serta hiburan dari semenjak bayi. Dari semenjak itulah dapat dikatakan secara gambaran seorang bayi sudah melatihnya untuk menyukai kegembiraan. Hampir setiap saat,dan semakin tumbuh seorang anak kebutuhan akan kegembiraan itu sudah melekat erat dalam dirinya manusia hidup dengan naluri kuat untuk mencari kegembiraan dan hiburan.
Jika bertanya bagaimana
sejarah humor?
Mengenai hal ini humor sudah ada
sejak manusia mengenal bahasa, atau lebih tua. Humor sebagai salah satu sumber
rasa gembira,mungkin,sudah menyatu dengan kelahiran manusia. Coba saja lacak
asal-usulnya,humor berasal dari kata Latin umor yang berati cairan sejak 400
SM, orang Yunani punya anggapan bahwa suasana hati manusia ditentukan oleh
empat macam cairan dalam tubuhnya, pertama darah (sanguis),kedua lendir
(phlegm),ketiga empedu kuning (choler),keempat empedu hitam (melncholy).
Maka perimbangan cairan itu
menjadi perimbangan jumlah cairan tersebut dalam menentukan suasana hati. Terlalu
panjang jika membahas kronik tahun sampai abad hingga perkembangannya. Yang pasti
dalam sejarah peradaban manusia senantiasa ada unsur humornya.
Ada Berapa jenis
humor?
Begitu banyak teori untuk mencari
jawaban berapa banyak jenis humor? Dapat dibedakan menurut kriterium bentuk ekspresi.
Sebagai bentuk ekspresi dalam kehidupan kita, humor dibagi menjadi tiga jenis yakni
(1)humorpersonal, yaitu kecenderungan tertawa pada diri kita, misalnya bila kita
melihat sebatang pohon yang bentuknya mirip orang sedang buang air besar; (2)humor
dalam pergaulan misalnya senda gurau di antara teman, kelucuan yang diselipkan dalam
pidato atau ceramah didepan umum; (3)humor dalam kesenian,atau seni humor.
Jika yang digunakan adalah kriterium
maksud dalam komunikasi, dalam humor ada tiga jenis komunikasi, yaitu:(a) sipenyampai
memang bermaksud melucu, dan sipenerima menerima sebagai lelucon; (b) sipenyampai
tidak bermaksud melucu, namun sipenerima menganggap lucu; (c) si penyampai bermaksud melucu, namun si penerima
tidak menganggap lucu.
Humor menurut kriterium indrawi berupa:
(1) humorverbal; (2)humorvisual; (3) humor auditif. Humor menurut kriterium
bahan adalah: (1)humorpolitis; (2)humorseks; (3)humorsadis; (4)humorteka-teki.
Humor kriterium etis dapat dibedakan sebagai : (1) humorsehat/humor yang edukatif;
(2) humor yang tidak sehat. Humor berdasarkan
kriterium estetis dapat dipisahkan menjadi: (1) humortinggi (yang lebih halus dan
tak langsung) ; (2) humor rendah (yang kasar, yang terlalu eksplisit).
Yah memang dalam situasi yang tidak tepat, humor bukan sesuatu
yang lucu. Bahkan humor belum tentu menyebabkan orang tertawa, misalnya humor
seks. Bagi sebagian orang yang puritan, humor jenis itu dianggap tabu dan kam-pungan
sehingga dianggap tidak lucu dan tidak menyebabkan tertawa. Humor menjadi
kurangajar bila menggunakan kondisi fisik orang sebagai objek. Humor yang baik adalah
humor yang bisa membawa atau menuju kepada kebaikan.
Sigmund freud juga mengatakan memilih-milih
humor berdasarkan dua variabel, yaitu: (1) motivasi, yang berwujud komik, tergolong
sebagai lelucon yang tanpa motivasi, karena kelucuan hanya diperoleh dari teknik
melucu saja; dan humor yang tergolong lelucon dengan motivasi; (2)kelompok sasaran
yang dijadikan lelucon, humor terdiri atas: humoretnik,humorseks,dan humor politik.
Humor dapat digolongkan menjadi: (1)
humor menurut penampilannya, yang terdiri atas: humorlisan, humortulisan/gambar,
humorgerakantubuh; (2)menurut tujuan dibuatnya atau tujuan pesannya, humor terdiri
atas: humorkritik,humor meringankan beban pesan, dan humor semata-mata pesan.
Kembali ke tema besar sesuai
judul tulisan ini Jangan Bertanya Apakah Dark Jokes Ada Manfaatnya?
Patut diketahui Dark Jokes adalah
gaya komedi yang menonjolkan pokok bahasan yang umumnya dianggap tabu,
khususnya pokok bahasan yang biasanya dianggap serius atau sensitif untuk
dibahas. Hal-hal yang dianggap tabu ini di bahas dengan cara yang ringan dan
menjadi komedi. Dark Jokes bisa dibilang sebuah gaya komedi yang cukup unik dan
menarik untuk diperdebatkan. Pada kenyataannya sebuah komedi memang dibuat
untuk “menyinggung” sebuah objek tertentu.
Dark Jokes bersifat lebih
cenderung offensive dan melampaui batas moral dan etika di masyarakat, tidak
seperti gaya komedi lain. Apabila berbicara mengenai Dark Jokes seringkali
terjadi perdebatan yang tiada habisnya. Ada yang mengatakan Dark Jokes sama
sekali tidak lucu dan seharusnya tidak layak dipergunakan karena hanya akan
menyinggung orang atau kelompok tertentu. Di sisi lain juga mengatakan bahwa
Dark Jokes itu lucu dan sebagai bentuk Freedom Speech.
Istilah Dark Jokes diciptakan
oleh Andre Breton pada tahun 1935. Andre Breton menyebut istilah Dark Jokes di
dalam bukunya yang berjudul Anthologie de l’humor noir dan di dalam buku itu
juga Andre Breton mengatakan bahwa pencipta dari joke tersebut ini adalah
Jonathan Swift.
Manusia memiliki rasa humor yang
berbeda-beda, apabila ada orang yang tertawa kareana mendengar atau membaca
sebuah Dark Jokes berarti orang itu memang bisa menikmatinya, dan sebaliknya
apabila merasa tersinggung dengan komedi semacam ini berarti memang tidak cocok
dengan gaya komedi ini. Dark Jokes tidak hanya sebatas menjadikan topik yang
dinilai sensitive oleh masyarakat dijadikan sebagai sebuah bahan candaan saja.
Akan tetapi, didalamnya kita bisa belajar tentang sesuatu yangbaru dan lebih
membuka pikiran bahwa sesuatu yang dianggap sensitifmemiliki suatu kelucuan.
Humor offensif seperti ini dapat
membantu meruntuhkan penghalang dan menantang prasangka. Akan tetapi, tidak
menyarankan Dark Jokes sebagai sarana untuk memecahkan keheningan atau sebagai
topik obrolan. Selain mengungkit prasangka yang telah ada, lelucon yang bersifat
offensive dapat membuat lawan bicara salah paham. Menurut sebuah penelitian pada 2015
dari Western California University, AS, berjudul "Disparagement humor and
prejudice: Contemporary theory and research". Alih-alih bertindak sebagai
inisiator prasangka, Dark Jokes dapat mengungkit prasangka tabu yang sudah ada
dan dihindari untuk dibicarakan.
Selain
itu, Dark Jokes dapat membuat seseorang khawatir dan kehilangan gambar dirinya.
Pada sebuah penelitian gabungan oleh para peneliti di AS berjudul "Sexist humor
as a trigger of state self objectification in women", para wanita mengaku
lelucon yang berbau seks membuat mereka kahwatir akan gambar diri mereka dan
dianggap sebagai objek.
Di
sisi lain, menyampaikan Dark Jokes memiliki manfaat tersendiri, yaitu untuk
menanggulangi rasisme dan streotip terhadap etnis minoritas. Dalam penelitian
berjudul "The ‘Other’ Laughs Back: Humour and Resistance in Anti-racist
Comedy" oleh Loughborough University, para comedian kulit hitam di inggris
kerap menggunakan candaan yang mengungkit etnis dan warna kulitnya agar
menanggulangi rasisme dalam masyarakat.
Selain itu, comedian difabel kerap menggunakan lelucon dengan psikologi terbalik untuk menanggulangi streotip terhadap kaum difabel. Pada 2015, peneliti dari Brunel University London dalam risetnya berjudul "From comedy targets to comedy-makers: disability and comedy in live performance" membuktikan hal tersebut. Menurut Sharon Lockyer, peneliti dari Brunel University London mengatakan meskipun bukan proses yang mudah, komedi stand-up oleh comedian difabel berpontesi menjadi media kuat unutk menentang norma-norma hegemonic seputar disabilitas.
Fenomena
Dark Jokes ini adalah salah satu contoh kebebasan berkomedi, dimana dapat
menggiring persepsi yang berbeda-beda pada setiap individu. persepsi tersebut
bisa mengarah kepada hal positif maupun negatif bagi remaja dalam
bersosialisasi, dimana remaja ini adalah masa perkembangan antara masa
anak-anak ke masa dewasa yang mencangkup perkembangan fisik, intelektual,
emosi, dan sosial.
Setujukah anda dengan istilah ini
”Kehilangan rasa humor tidak lebih horor ketimbang gagal tertawa. Gagal ketawa
itu fatal. Secara teknis tidak ada kerjasama antara otak dan otot wajah.
Tertawalah untuk humor terbaikmu, suntikkan endorfin bila perlu, karena ada
yang bilang, tidak ada humor di surga.”
Artinya humor hanyalah trik untuk
menutupi kepedihan dunia. Tragedi adalah pemenang dan kita adalah para juri
yang memenangkannya. Tawa juga tentang subyektifitas dan kualitas otak. Film –
film Hollywood menyelipkan dialog pendek dengan humor standar tinggi di antara
ledakan dan runtuhan, bahkan di depan kursi listrik.
Di kita, humor acap kali muncul
melalui visualisasi dan body shaming – yang mestinya terlarang dan bermutu
rendah. Charlie Chaplin dan Mr Bean mengandalkan visualisasi, tapi bukan itu
yang saya maksud. Diambil dari Fimela, peneliti dari Austria dalam jurnal
Personality and Individual Differences menemukan bahwa orang-orang yang lucu,
terutama mereka yang menyukai dark humor atau guyonan yang agak sarkas dan
pedas, biasanya memiliki IQ yang lebih tinggi daripada orang yang pemurung dan
memilih cara lain untuk tertawa atau tidak.
Filosof kadang memakai puisi
jenaka, lebih mirip pantun untuk menempatkan argumentasinya. Seperti J.L.
Austin kala menyerang teori persepsi lewat Sense and Sensibilia, itu mirip
sebuah permainan kata yang menghibur.
Humor adalah tentang cara melihat
komedi di jalur tragedi. Tragedi adalah pita lebar absolut yang terus terbentang,
sedangkan komedi adalah cara untuk menyintas. Tertawa adalah pertahanan
sedangkan menertawai adalah senjata,__dapat dibedakan dengan menertawai
seseorang yang terpeleset.
Kata Sartre, badut dan komedian
adalah seorang yang berkhianat pada diri sendiri, karena menempatkan dirinya
sebagai sosok menggelikan. Manusia yang tak tahu cara menertawai diri sendiri,
akan menaruh badut di luar dirinya di tempat yang jauh.
Orang-orang yang gagal tertawa
membutuhkan badut lebih banyak dari yang lainnya. Di abad pertengahan,
sekelompok orang di Eropa membeli Nitrous Oksida, suatu gas anestesia yang
mampu membuat mereka terpingkal tanpa sebab.
Humor ternyata dekat dengan
filsafat, bila ditilik penempatannya pada sisi kritis dan imajinatif. Satu
mazhab filsafat yang rajin merawat kelucuan adalah eksistensialisme. Tema-tema
serupa konflik individu dan lian merupakan keterberian, akhirnya mewujud dalam
konstruksi humor dan tragedi. Secara umum, eksistensialisme menekankan segi
problematis kehidupan ini.
Sebut Mark Twain, sumber
tersembunyi dari humor bukanlah kesenangan, namun kepedihan. Tiada humor di
dalam surga. Kita juga ingat kata pemikir kontemporer Nietzsche, manusia adalah
satu-satunya hewan yang bisa tertawa karena ia menderita kesendirian yang
sangat dalam.
Seperti kita tahu, tema besar
yang dibawa eksistensialisme dan komedi yakni absurditas: sebuah pengalaman
hidup umat manusia, keseluruhan kondisi kemanusiaan. Meramu formula Henri
Bergson dalam Laughter: Apa yang kita tertawakan pada kekakuan mekanistik sebenarnya
adalah harapan untuk menemukan kehidupan yang luwes dalam diri manusia, saya
akan menarik gagasan humor sebagai sifat syukur dan ikhlas. Jangan bantah kalau
dunia tempatnya tragedi nan fana.
Tempat ujian kesakitan, namun
kita mampu menemukan sepercik surga dari komedi. Komedi bukan semata
mengaktifkan sirkuit-sirkuit kesenangan pada otak, tapi adalah refleksi dari
rasa syukur dan penerimaan pada tragedi. Sedangkan kejenakaan yang sarkas,
adalah untuk merawat dunia menjadi lebih baik, paling tidak, tidak lebih horor
dari sebelumnya.
Dark jokes merupakan tipe humor
yang sulit dipahami bahkan dapat menyebabkan emosi bagi orang yang tidak bisa
memahaminya. Dalam penelitian lain juga mengatakan bahwa tidak semua orang
dapat memahami dark jokes, untuk memahaminya memerlukan kecerdasan yang lebih.
Dark jokes dapat menimbulkan
prasangka yang buruk dan banyak yang menghindarinya untuk dibicarakan Sisi
positifnya tipe humor ini sebenarnya bagus untuk digunakan sebagai media kritik
sosial, bahkan tujuan dari humor ini ialah mengedukasi dan menghibur.
Humor gelap pada dasarnya menjadi
lucu akibat penghubungan dua konsep yang berbeda. Faktor pemahaman yang hanya
terbatas pada isi humor gelap membuat humor jenis ini tidak mendapat tempat
karena langsung dinilai tidak bermoral. Penilaian tersebut tidak bisa
disalahkan karena selera humor seseorang tidak sama. Penilitian ini bertujuan
memberikan tempat kepada humor gelap dalam hal identifikasi secara sistematis
pada bidang kajian kebahasaan dan humor. Humor gelap yang dipilih dalam
penelitian ini berjenis kalimat majemuk. Humor gelap dikaji pada bidang kajian
sintaksis bagian hubungan antarklausa dan pada bidang kajian humor bagian
resolusi keganjilan humor.
Hubungan koordinasi dan
subordinasi menjadi jenis hubungan antarklausa pada data humor gelap. Pola
unsur fungsi pada setiap humor gelap menghasilkan pola umum S + P + (O) + (Pel)
+ (Ket). Resolusi humor gelap yang muncul yaitu perilaku intim, argumentasi dan
kegiatan agama, masalah rumah tangga, kekerasan, kekurangan fisik, Tragedi,
kenyataan hidup, dan kemanusiaan. Dari resolusi humor gelap tersebut didapatkan
tema kematian, kepercayaan, perang, golongan, masalah keluarga, agama,
penyakit, cacat fisik, yatim piatu, kondisi buruk, dan kekerasan.
Dark humour merupakan frasa yang
tercipta dari bahasa Inggris. Artinya, dark adalah gelap dan humour adalah
humor. Sehingga jika digabungkan, istilah dark humour adalah humor gelap. Pada kasus
humor gelap, kesengajaan diawali sebuah pemikiran mendasar terkait sensitivitas
terhadap sekitar, lalu dilakukan penyampaian secara tersirat sehingga
menciptakan pandangan baru. Humor gelap sengaja diciptakan personal dari
sesuatu yang pada kenyataanya bersifat sensitif sampai “negatif”. Negatif dalam
hal ini perihal unsur kehidupan 18++ seperti pornoaksi, penyakit, rasis,
religi/agama, kekerasan, argumen, tragedi, sarkasme, kritik pada organisasi,
serta kematian.
humor gelap itu, dapat dipahami
struktur kalimat serta resolusinya. Konsep dua klausa yang bertentangan namun
menjadi selaras serta lucu akibat resolusi. Dark Humour / humor gelap adalah
salah satu jenis humor yang menitikberatkan pada inti pembahasan hal sensitif.
Humor gelap berinti pada eksplorasi terkait masalah sensitif bagi beberapa
personal. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan Pandji (dalam Isriadhi, 2020),
pada intinya "dark humour/dark jokes" berfokus pada pengangkatan
sekaligus pembahasa sesuatu yang dianggap tabu dalam. masyarakat sehingga
menjadi pandangan baru terhadap hal dan layak direnungi bersama. Pandji
melanjutkan bahwa kesengajaan seseorang berperan besar terhadap adanya humor
gelap. Pengangkatan pemikiran secara dalam terkait hal-hal tabu yang sensitif
membuat humor gelap memiliki pro-kontra di masyarakat.
Apakah
Dark Jokes/Humor ada jenisnya?
masyarakat sehingga menjadi
pandangan baru terhadap hal dan layak direnungi bersama. Pandji melanjutkan
bahwa kesengajaan seseorang berperan besar terhadap adanya humor gelap.
Pengangkatan pemikiran secara dalam terkait hal-hal tabu yang sensitif membuat
humor gelap memiliki pro-kontra di masyarakat.
Pola Humor Gelap ( Hubungan
Koordinatif ) Berdasarkan pengamatan terhadap hubungan 2/lebih klausa pada
humor gelap yang setiap klausanya berkedudukan setara. Kajian komponen kalimat
pada 7 data humor gelap berjenis kalimat majemuk setara, ditemukan unsur fungsi
pembangun kalimat majemuk hubungan koordinasi yang terlihat seperti pada DHB1
ini.
Pola Humor Gelap ( Hubungan Subordinatif ) Berdasarkan pengamatan terhadap hubungan 2/lebih klausa pada humor gelap yang setiap klausanya memiliki kedudukan bertingkat. Kajian komponen unsur fungsi kalimat pada 23 data humor gelap berjenis kalimat majemuk bertingkat, ditemukan unsur fungsi pembangun kalimat majemuk dengan hubungan subordinasi yang terlihat seperti pada DHB1 ini.
Berdasarkan pengkajian jenis
kalimat majemuk pada 30 data humor gelap dengan mendasarkan pada jenis
konjungtor yang digunakan, ditemukan 7 humor gelap berjenis kalimat majemuk
setara dan 23 humor gelap berjenis kalimat majemuk bertingkat. Konjungtor
koordinatif pada humor gelap berjenis kalimat majemuk setara yaitu padahal,
dan, kecuali, dari. Sementara konjungtor subordinatif pada humor gelap berjenis
kalimat majamuk bertingkat yaitu karena, soalnya, biar, kan, nah, nanti, ntar,
terus, jadi, ketika, mesti, tiap, pas. Hubungan antarklausa yang terjadi pada
humor gelap yaitu hubungan koordinatif dan subordinatif.
Pada humor gelap yang memiliki
sistem hubungan subordinatif terlihat klausa terbagai atas klausa 1 dan klausa
2 yang berarti setiap klausa berkedudukan setara. Konjungtor koodinatif yang
ada berdiri sebagai konstituen mandiri. Sementara pada humor gelap yang
memiliki sistem hubungan subordinatif terlihat klausa terbagi atas klausa utama
dan klausa subordinatif. Klausa subordinatif memiliki keterkaitan dengan klausa
utama dengan posisi di bawah klausa utama sehingga kedudukanya bertingkat.
Konjungtor subordinatif juga merupakan
konstituen yang terkait dengan klausa subordinatif. Resolusi keganjilan pada humor
gelap menjadi penyelaras terhadap kandungan 2 konsep yang bertentangan pada
humor gelap. Dalam proses menuju ressolusi humor gelap, kajian hubungan
antarklausa mendukung penerapan kajian resolusi keganjilan yang berupa set up
dan punch line. Kajian tersebut menjadi jelas pembagianya karena terbantu
pembagian klausa pada kajian hubungan antarklausa. Resolusi keganjilan yang
muncul sekaligus menetapkan daftar tema humor gelap. Tema tersebut adalah
agama, masalah keluarga, yatim piatu, penyakit, kepercayaan, golongan.
Batasan-batasan dalam menggunakan
Dark Jokes dan Humor Seksis di media sosial dan kehidupan nyata
Baik di dunia nyata maupun media sosial,
hendaknya kamu membuat beberapa batasan dalam menggunakan kedua jenis humor
ini. Pasalnya, setiap lawakan pasti memiliki sisi positif dan negatif bagi yang
mendengarkan. Jangan sampai, deh, kamu dapat musuh karena lawakan yang salah
target.
Dirangkum dari laman White Board Journal dan beberapa sumber lainnya, terdapat
beberapa batasan dan aturan dalam menggunakan dark jokes dan humor seksis agar tidak berakhir menjadi hal yang ofensif. Berikut ini beberapa batasan dark jokes dan humor seksis yang perlu kamu ketahui
sebelum ngelawak!
1.
Lontarkan kepada orang dan di situasi yang tepat Batasan terpenting dalam dark
jokes dan humor seksis adalah menggunakannya kepada orang yang tepat.
Sah-sah saja kalau kamu ingin melontarkan dark jokes kepada sahabat, namun jangan pernah
mengucapkan dark
jokes apalagi humor seksis
ke orang yang baru kamu kenal, ya. Bisa-bisa orang yang
mendengarnya akan tersinggung dan marah. Selain itu, tempat dan situasi menggunakan dark jokes atau humor seksis juga harus tepat, lho. Kamu
harus pintar menggunakan dark
jokes sesuai kondisi. Nggak mungkin, kan, kamu melontarkan dark jokes ketika teman sedang
berduka?
2.
Tidak untuk menjadi viral di media sosial Dark jokes dan
humor seksis memiliki panggungnya sendiri, yakni di panggung stand-up comedy, di tempat kamu nongkrong,
atau di grup teman-teman dekat di WhatsApp. Melontarkan dark jokes atau humor seksis di media sosial tentu bukanlah tindakan yang
bijak. Pasalnya, ada banyak orang dengan beragam pola pikir
yang akan membaca dark
jokes atau humor seksismu di media sosial. Nggak semua orang bisa
menerima lawakanmu dengan baik, karena konteks yang disajikan pun tidak utuh. Mungkin
banyak orang di Twitter yang akan tertawa dengan dark jokes kamu, tapi ada juga orang
yang akan tersinggung karena menangkap pesan dark jokes secara berbeda.
Kalau kamu menulis dark
jokes di Twitter atau membuat komentar seksis di Instagram, jangan
kaget kalau banyak yang akan menyerangmu, ya.
3.
Pilih topik yang tepat Kamu harus
sangat selektif memilih bahan lawakan dark jokes atau humor seksis yang
tepat. Jika salah memilih topik, bisa jadi akan banyak
orang yang tersinggung karena lawakanmu, tuh. Komika Ligwina
Hananto dalam White
Board Journal berpendapat jika pada dasarnya semua materi
atau topik dapat digunakan dalam membuat dark jokes. Namun, hal terpenting
adalah siapa yang menjadi objek dari lawakan itu.
Misalnya, lanjut Ligwina, membahas Coronavirus
boleh saja, tapi siapa yang menjadi objek lawakanmu. Kepada siapa kamu berpihak? Tentu penonton yang makin kritis akan berpihak kepada
korban. Maka kalau komika malah menggunakan korban jadi bahan tertawaan,
penonton tidak akan menerima itu. Batasan lainnya adalah hindari topik
holokus (pembantaian) atau bencana sebagai bahan dark jokes. Sudah banyak orang yang geram terhadap dark jokes yang ngambil kesedihan orang lain. Topik sensitif ini menjadi
sah saja jika digunakan oleh penyintasnya. Namun, kamu akan dicap sebagai orang yang tidak punya hati
nurani jika membuat dark jokes dari bencana.
4.
Harus tau batasan dan lebih peka Masih
berkaitan dengan pembahasan sebelumnya, kamu juga harus tahu
batasan sejauh mana kamu dapat membuat dark jokes dari sebuah topik. Apalagi untuk topik yang
sensitif, tentu batasannya berbeda-beda bagi setiap audiens.Jika nggak tahu
batasan dan kurang peka terhadap situasi sekitar, bisa jadi akan banyak orang
yang tersinggung dan marah karena dark jokes kamu, tuh. Baik di dunia
maya atau di real
life, kamu harus berani bertanggung jawab atas lawakan yang dilontarkan.
Jika orang yang diajak bercanda tidak memberikan respons yang baik terhadap dark jokes-mu, lebih baik langsung
dihentikan, ya.
5.
Lucu Bukan Berarti harus menyinggung orang
lain Nah, batasan ini juga sangat penting dalam menggunakan dark jokes dan humor seksis. Lucu itu
bukan berarti harus merendahkan atau menyinggung perasaan orang lain, ya.
Alih-alih menjadikan orang lain sebagai objek, kamu bisa
membuat dark
jokes atau humor seksis
tentang diri sendiri, lho. Misalnya, nih, kamu membuat dark jokes
tentang kamu seorang pengangguran yang sulit mencari pekerjaan atau status kamu
yang menjomlo bertahun-tahun. Orang-orang yang merasa relate pastinya akan sangat terhibur,
tuh! Ingat, walaupun namanya dark jokes atau humor seksis, namun harus tetap lucu,
ya. Kalau nggak lucu, lawakanmu hanya jadi perkataan kasar dan menyinggung
orang saja. Apalagi kalau kamu melontarkan dark jokes kepada orang atau di situasi yang tidak
tepat. Itulah beberapa batasan menggunakan dark jokes dan humor seksis
di dunia nyata dan media sosial. Walaupun tujuannya menghibur, melawak dengan
tema dark jokes dan humor seksis memang harus hati-hati. Jika salah
penyampaian, bisa-bisa orang lain bisa tersinggung, lho. Tentu kamu nggak
ingin, dong, mengusik kenyamanan hidup orang lain.
Posting Komentar untuk "Jangan Bertanya Apakah Dark Jokes Ada Manfaatnya?"