Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

"Tersepit dalam Dilema: Mahasiswa Pendidikan Agama Islam dan Keterbatasan Pengembangan Minat dan Bakat Non-Akademik, Menyisakan Duka di Penghujung Wisuda"


"Bejana Harapan Orang Tua dan Sesal Mahasiswa Pendidikan Agama Islam"


Di mata orang tua, pendidikanmu adalah segalanya
Mereka membesarkanmu dengan harapan yang besar
Mereka memberimu kesempatan tuk meraih mimpi dan cita
Namun kau merasa telah mengecewakan mereka

Sebagai mahasiswa Pendidikan Agama Islam
Kau belajar dengan tekun dan penuh semangat
Namun tak jarang, kau merasa terhambat
Kreativitasmu terkekang dalam rutinitas yang membosankan

Kau tahu, ada potensi besar yang terpendam
Namun keterbatasan waktu dan dukungan selalu menghalangi
Kini, saat wisuda tiba, rasa sesal terasa begitu dalam
Masa depan yang cerah, ternyata tak secerah yang diimpikan

Kau merasakan beban yang berat di pundakmu
Orang tua yang begitu besar harapannya padamu
Namun kau merasa telah gagal memenuhi ekspektasi mereka
Sesal dan penyesalan membuncah, menghancurkan harapanmu

Namun janganlah larut dalam duka dan penyesalan
Masih ada waktu untuk bertindak
Waktu untuk bangkit dan mengejar mimpi yang pernah terpendam
Waktu untuk membuktikan kepada orang tua, bahwa kau bisa meraih prestasi

Mahasiswa Pendidikan Agama Islam, janganlah meratapi kegagalanmu
Bersiaplah, tuk meraih mimpi yang lebih besar lagi
Lupakan rasa beban dan tekanan dari orang tua
Berkreasilah dan tunjukkan bahwa kau bisa lebih dari yang mereka harapkan.




 Mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam seharusnya memiliki keinginan kuat untuk mengembangkan minat dan bakat non-akademik, seperti seni, olahraga, atau kegiatan sosial. Namun, sayangnya, tidak semua mahasiswa memiliki semangat yang sama dalam mengembangkan minat dan bakat tersebut.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi lemahnya keinginan pengembangan minat bakat non-akademik pada mahasiswa, seperti kurangnya waktu luang akibat tuntutan akademik yang padat, kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar, atau kurangnya motivasi dan semangat dalam diri sendiri.

Ironisnya, pada saat semester akhir menuju wisuda, banyak mahasiswa yang merasa menyesal karena tidak memanfaatkan kesempatan untuk mengembangkan minat dan bakat mereka selama kuliah. Mereka merasa bahwa mereka melewatkan banyak kesempatan untuk belajar hal-hal baru, berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama, dan mengembangkan kreativitas dan kemampuan yang berbeda.

Bagi mahasiswa yang merasa menyesal tersebut, saya ingin mengatakan bahwa tidak pernah terlambat untuk memulai. Meskipun masa kuliah sudah berakhir, namun mahasiswa masih memiliki kesempatan untuk mengembangkan minat dan bakat mereka di luar akademik. Mereka dapat bergabung dengan komunitas atau organisasi yang sesuai dengan minat mereka, mengikuti pelatihan atau kursus, atau bahkan mulai berkreasi sendiri di waktu luang.

Dalam pembahasan ini, kita membahas mengenai lemahnya keinginan pengembangan minat dan bakat non-akademik pada mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam serta sesal yang dirasakan pada semester akhir menuju wisuda.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi lemahnya keinginan pengembangan minat dan bakat non-akademik pada mahasiswa. Faktor yang pertama adalah kurangnya waktu luang akibat tuntutan akademik yang padat. Banyak mahasiswa Pendidikan Agama Islam yang sibuk dengan tugas-tugas kuliah, ujian, dan proyek sehingga mereka kesulitan untuk menemukan waktu luang untuk mengembangkan minat dan bakat mereka.

Faktor yang kedua adalah kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar. Mahasiswa mungkin tidak mendapat dukungan dari keluarga atau teman-teman mereka untuk mengembangkan minat dan bakat non-akademik. Sebagai contoh, keluarga mungkin lebih memprioritaskan prestasi akademik daripada pengembangan minat dan bakat lainnya.

Faktor yang ketiga adalah kurangnya motivasi dan semangat dalam diri sendiri. Beberapa mahasiswa mungkin merasa tidak percaya diri atau meragukan kemampuan mereka dalam mengembangkan minat dan bakat non-akademik. Mereka mungkin juga tidak tahu dari mana harus memulai atau kesulitan menemukan komunitas atau organisasi yang sesuai dengan minat mereka.

Namun, pada saat semester akhir menuju wisuda, banyak mahasiswa yang merasa menyesal karena tidak memanfaatkan kesempatan untuk mengembangkan minat dan bakat mereka selama kuliah. Mereka merasa bahwa mereka melewatkan banyak kesempatan untuk belajar hal-hal baru, berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama, dan mengembangkan kreativitas dan kemampuan yang berbeda.

Namun, meskipun masa kuliah sudah berakhir, mahasiswa masih memiliki kesempatan untuk mengembangkan minat dan bakat mereka di luar akademik. Mereka dapat bergabung dengan komunitas atau organisasi yang sesuai dengan minat mereka, mengikuti pelatihan atau kursus, atau bahkan mulai berkreasi sendiri di waktu luang.

Dengan begitu, mahasiswa tidak hanya akan memperoleh pengalaman dan keterampilan baru, tetapi juga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kemandirian dalam mengambil keputusan. Jadi, jangan menyesal di masa lalu, melainkan mulailah bergerak maju dan terus berkembang di masa depan.

Mereka, orang tua yang telah membesarkanmu
Kini, beban yang mereka berikan menjadi semakin berat
Mereka menuntutmu tuk meraih kesuksesan
Namun, kau terjebak dalam kebuntuan yang membosankan

Mahasiswa Pendidikan Agama Islam, kau tahu betul
Bahwa mereka selalu memotivasimu untuk berprestasi
Namun, tak jarang kau merasa terkekang oleh ekspektasi mereka
Dan tak sadar, kau telah menjadi durhaka tanpa disadari

Mereka, orang tua yang penuh kasih sayang
Namun, tak jarang tuntutan mereka terasa seperti belenggu
Mereka menuntutmu tuk meraih prestasi gemilang
Tapi kau tak tahu harus berbuat apa

Kini, saat wisuda tiba
Kau merasakan sesal yang menyayat hati
Tak dapat memenuhi ekspektasi orang tua
Membuatmu merasa seperti seorang penjahat

Satu hal yang kau tak tahu
Bahwa beban yang mereka berikan padamu
Sudah membuatmu kehilangan jati dirimu
Hingga kau tak lagi tahu siapa dirimu sebenarnya

Mahasiswa Pendidikan Agama Islam, hentikanlah
Hentikanlah beban yang mereka berikan padamu
Hentikanlah kesedihan dan kehampaan yang telah menghantui
Mulailah mencari jati dirimu, tuk meraih prestasi yang sesuai dengan cita-citamu

Kau tak lagi menjadi boneka dari tuntutan orang tua
Kau tak lagi menjadi durhaka tanpa sadar
Kau akan menjadi seseorang yang bisa mengejar impianmu
Tanpa harus merasakan beban dan tekanan yang tidak perlu.


Posting Komentar untuk ""Tersepit dalam Dilema: Mahasiswa Pendidikan Agama Islam dan Keterbatasan Pengembangan Minat dan Bakat Non-Akademik, Menyisakan Duka di Penghujung Wisuda""