Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

"Tony Stark dan Filosofinya Bagaimana Belajar dari Kesalahan"

 

Tony Stark with Iron Man
Tony Stark with Iron Man

”Semua orang menginginkan akhir yang bahagia bukan? Tapi itu tidak selalu terjadi”
( Tony Strak)

Tony Strak, salah satu hero marvel yang paling digemari oleh pecinta film superhero, manusia yang menjadikan dirinya sendiri sebagai pahlawan demi melindungi dunia, dia bisa dibilang adalah yang paling berpengaruh dalam marvel cinematic universe.

Kita mengenalnya sebagai Iron Man, Iron Man memungkinkannya melakukan semua hal untuk melindungi kota sampai dunia, tapi walaupun tanpa kostum besinya itu, kita tau bahwa Tony Strak adalah ” Genius, billionaire, playboy, philantrophist”, itulah pengakuan Tony Strak dalam salah satu scenennya.

Dia adalah satu yang bertanggung jawab, membangun dan mempertahankan avengers agar tetap berdiri. Dialah yang selama ini memikirkan dunia dalam jangka panjang, dia berkali-kali membuat nyawanya terancam demi melindungi bumi. Dan terakhir dia mengorbankan dirinya sendiri demi menyelamatkan dunia. Tapi bagaimanapun Tony tetaplah manusia biasa yang berkali-kali melakukan kesalahan.

Dia arogan, labil, sering merendahkan orang lain, dia selalu merasa dirinya adalah orang yang benar, dia mungkin adalah hero MCU yang paling cacat, dan juga tidak mungkin hanya dengan kostum kaleng yang dia buat, dia bisa melakukan semuanya. Tapi dibalik semuanya Tony sebagai seorang insiyur, dia belajar dari kesalahannya.

Belajar dari kesalahan ke kesalahan, Tony, terus-menerus dilakukannya sampai-sampai itu menjadi bagian dari identitasnya, dan dengan sifatnya yang satu ini, dia bisa menjadi Tony Stark yang kita kenal sekarang.

Menjadi Tony Stark yang sangat digemari semua orang, karena itu kita akan belajar bagaimana cara berpikir Tony Stark, bagaimana dia belajar dari kesalahannya, serta bagaimana pengembangan karakter yang membentuk dirinya dari manusia biasa yang arogan menjadi pahlawan sejati sebagai penyelamat alam semesta. 

Tony Stark Anak dari Pengembang Senjata Legendaris 

Tony stark adalah anak dari Howard Stark, ayahnya adalah pengembang senjata lengendaris yang jenius dan terkenal di seluruh dunia, sejak kecil Tony dengan cepat menarik perhatian publik, karena otaknya dan pemikirannya yang sangat cerdas juga unik. Di usianya yang ke-4 tahun dia sudah membangun papan sirkuit pertamanya. Di usianya yang ke-6 tahun Tony berhasil menciptakan mesin pertamanya, dan di usia 17 tahun, dia lulus secara summa cumlaude, yaitu penghargaan bagi mahasiswa yang mendapatkan kehormatan predikat tertinggi dari Universitas Mit.

Kemudian setelah ayahnya meninggal, di usianya yang ke-21 tahun, Tony diangkat menjadi CEO baru dari Perusahaan ayahnya, yaitu Stark Industries. Dengan kejeniusan dan semua kemampuannya, Tony melanjutkan perusahaan ayahnya dan memulai era baru dengan menciptakan senjata yang jauh lebih cerdas. 

Membuat berbagai robot mutakhir dan juga satelit militer, Tony Stark mengubah wajah Stark Industries dengan menjamin kebebasan Amerika dan menjaga perdamaian di seluruh dunia. Karena itu Tony Stark diberi kehormatan sebagai Patriot sejati.

Dibalik semua pencapaian Tony Stark, mungkin banyak yang bertanya-tanya? Mengapa dia bisa melakukan semua itu?. Bagaimana dia bisa menciptakan sesuatu yang begitu luar biasa?. Apakah hanya karena dirinya memiliki bakat dan kejeniusan sejak lahir?. Tak bisa dipungkiri Tony Stark memang terlahir jenius dan berbakat karena ayahnya merupakan seseorang yang jenius dan tokoh yang sangat berpengaruh serta terkenal karena penemuannya. Tony juga terlahir di keluarga yang kaya sehingga membuatnya memiliki sumber daya yang cukup. Untuk mengeksplore rasa penasarannya.

Namun walaupun hal ini memang memberikan faktor terbesar dalam perkembangannya, bukan hal-hal yang disebutakn diatas yang membuat Tony Stark bisa menjadi Tony Stark yang terkenal sekarang. Ada beberapa hal yang membedakan Tony Stark dengan kita semua.

Mengikuti Sesuatu Bukanlah Gayaku
(by Tony Stark)

Hal pertama itulah yang Sekilas mungkin terlihat arogan atas pemikiran Tony Stark, yang tidak suka meniru orang lain. Dan Tony Stark hanya percaya dengan dirinya sendiri dan pemikirannya sendiri. Namun itu juga Justru memberikan keuntungan karena dia bisa menciptakan penemuan baru serta inovatif. 

Dalam pekerjaannya Tony selalu menciptakan sesuatu yang belum pernah dipikirkan oleh orang lain, pemikiran yang kreatif ini membuatnya lebih baik dari orang lain. 

Rasionalisme Tony Stark 

Hal kedua sebagai seorang ilmuwan Tony Stark merupakan orang yang memiliki pandangan yang rasionalisme, yaitu suatu aliran Filsafat yang menyatakan bahwa ”Kebenaran dapat diperoleh hanya melalui hasil pembuktian, logika, dan analisis terhadap fakta”. Segala sumber pengetahuan dalam rasionalisme berasal dari akal pikiran atau harus bersifat rasional dan realistis.

Sebagai pahlawan, Tony tidak memiliki kekuatan super seperti pahlawan lain. Dia hanya manusia biasa yang mencoba menjadi pahlwan dengan pemikiran rasional dan juga realistis. Dia mencoba menjelaskan segala sesuatu berdasarkan rasio, data, dan fakta. Dalam salah satu adegan ketika anggota Avengers mencoba untuk mengangkat Mjlonir (Palu Thor), Tony mencoba menjelaskan kekuatan palu itu melalui pemikiran rasionalis, bahwa untuk mengangkatnya dibutuhkan hukum fisika.

Bahkan ketika dia gagal mengangkat palu itu, Tony menganggap bahwa itu hanyalah sebuah trik yang dipakai  Thor, seperti menggunakan sidik jari atau hal curang lainnya.


Tony Stark Use Infinity Gauntlet
Tony Stark Use Infinity Gauntlet


Tony Stark Orang yang sangat Nekat, Namun Bertanggung Jawab

Yah, Tony Stark adalah sosok pahlawan di MCU yang terkenal sangat nekat dan tidak telalu memikirkan orang lain dan dirinya sendiri, untuk bisa melakukan berbagai tindakan yang berbahaya demi kesenangannya. Seperti pada saat dia mengikuti balapan mobil di monaco tanpa memikirkan kemungkinan bahwa itu akan membahayakan dirinya. Dan malah Paper (Kekasihnya) yang selalu membereskan semua masalah yang terjadi sudah Tony lakukan.

Namun, yang paling membuat Tony sejenius itu adalah sifatnya yang bertanggung jawab dan selalu belajar dari kesalahannya. Ini juga yang memberikan pengaruh paling besar yang membuat hampir semua orang yang melihatnya menjadi menyukainya. 

Sebelum Tony Stark mengorbankan dirinya demi menyelamatkan alam semesta, bahkan sebelum dia menjadi anggota Avengers, sebelum semua ini Tony Stark adalah pemilik STARK INDUSTRIES yang mendapatkan profit dari menciptakan senjata yang bertanggung jawab dalam kesengsaraan yang terjadi di duni bagian lain di MCU.

Lebih parah lagi, senjata yang Tony ciptakan untuk membantu militer negara dan berasumsi untuk menjaga perdamaian dunia ini, malah disalahgunakan oleh beberapa kepentingan untuk berbuat kejahatan. 

Masih ingat di film Iron Man pertama, Tony disekap di dalam goa oleh para terorist timur tengah untuk memaksanya membuatkan senjata untuk mereka. Disini Tony sadar, dia sadar bahwa senjata yang dia ciptakan perusahaannya itu adalah yang bertanggung jawab memberikan kehancuran dan kesengsaraan bagi orang lain. 

Dan bukan untuk menyelamatkan dunia, dari kejadian ini Tony mulai belajar dari kesalahannya. Dia akhirnya berkomitmen untuk tidak lagi membuat sosok iblis yang akan menghancurkan dunia. Di goa itulah Tony meninggalkan dirinya yang lama dan memulai perjalanan yang baru dengan memperbaiki semua kesalahannya. Di titik inilah Tony mulai menjadi Tony Stark yang kita sukai. Dari sini dia menutup divisi produksi dan penjualan senjata di Strak Industries yang merupakan sumber utama penghasilan profit perusahaan itu. Dia tidak lagi membuat senjata penghancur, tetapi menciptakan sebuah inovasi dan membuat kostum besi yang berteknologi tinggi sebagai sosok pelindung dunia. Dia rela mengambil risiko dengan mengubah perusahaan warisan ayahnya demi mencapai tujuan yang lebih baik bagi dunia. Dari sini sifatnya yang ingin memperbaiki kesalahan yang dia lakukan juga sering direfleksikan dalam perkembangan Iron Man yang diciptakan. 

Setiap kali ada kesalahan dia selalu bisa mengembangkan baju besinya menjadi lebih baik. Disaat membuat baju besi dalam salah satu scenennya, ketika Tony membuat Mark 2,  Tony mencoba terbang setinggi mungkin ke atas, sampai membuat kostumnya membeku dan berhenti berfungsi ketika terkena lapisan es di ketinggian, karena itu Tony membuat kostum yang terbuat dari logam campuran emas,titanium yang digunakan oleh satelit militer Serafim, untuk mengatasi masalah es itu.

Tak disangka, dengan inovasi Tony menjadi kunci kemenangannya saat melawan Iron mungger dengan memancingnya untuk terbang setinggi mungkin, sehingga kostum milik Iron mungger tidak bisa bertahan dan membeku. 

Sementara kostum milik Tony Stark yang sudah ditingkatkan dengan campuran emas, titanimun berhasil bertahan. Saat melawan Ivan Vanco, armor milik Tony tidak dapat bertahan dari serangan listrik yang diberikan olehnnya, karena itu Tony belajar mengubah kelamahan kostumnya dan berpikir kreatif untuk menjadikan kelemahannya menjadi kekuatan. Dengan membuat kostum baru yang mempunyai teknologi untuk menyerap listik yang dapat digunakan sebagai sumber energi.

Maka hal itu digunakan oleh Tony saat menyerap serangan listrik Thor saat di film avengers pertama. Kemampuan menyerap listrik ini juga digunakan pada kostum Mark 85, ketika melawan Thanos di Endgame. 

Pada pertarungan pertama Avengers di New York, Kostum milik Tony tidak dapat bertahan Ketika melewati portal ruang angkasa sehingga dia menciptakan kostum baru dengan Nano Teknologi, yang bisa bertahan di luar angkasa. Hal ini ternyata berguna saat melawan Thanos di planet lain. 

Tak sampai disitu, Tony juga belajar dari pengalamannya saat terdampar di salju yang sangat dingin di film Iron Man ke-3. Karena itu dia memasang alat penghangat tubuh di dalam kostum Spiderman milik Peter Parker. Kemudian Tony juga menambahkan parasut dalam kostumnya. Hal ini dilakukannya karena dia belajar dari kesalahannya saat armor war machine milik Rooney, terkena serangan vission yang menyebabkannya jatuh dari ketinggian. 

Dari semua kesalahan Tony Stark, mungkin semua itu tidak seberapa dibandingkan dengan kesalahan terbesarnya saat menciptakan Ultron. Super AI, yang didesign untuk menyelamatkan dunia dan menghapus segala ancaman. 

Malah mencoba menghapus seluruh manusia yang ada. Hal ini akhirnya membuat bencana yang sangat besar. Dan semua itu karena Tony. 


Avengers Age Of Ultron
Avengers Age Of Ultron


Kita Menciptakan Iblis Kita Sendiri
(Tony Stark dalam Avengers Age Of Ultron) 

Demikianlah Tony melakukan kesalahan yang sama. Awalnya Tony membuat Ultron dengan tujuan untuk melindungi dunia dari berbagai ancaman. Makhluk asing seperti persitiwa di New York. Tapi itu malah menjadi Boomerang yang mengancam dunia. Sekali lagi Avengers harus menghadapi ancaman besar karena ulahnya Tony, meskipun begitu Tony tetap tidak putus asa ataupun menyerah, dia berusaha bertanggung jawab untuk melakukan segala sesuatu untuk memperbaiki kesalahannya. 

Disituasi seperti ini, Tony tetap berpikir rasional dan menemukan sebuah peluang kemenangan untuk memperbaiki semua kesalahannya. Dia mengunggah kode Jarvis kedalam tubuh Vision untuk melawan Ultron dan mereka berhasil. Disinilah Tony mulai meragukan dirinya sendiri. Dia mulai melihat seberapa mengerikan dampak yang dihasilkan dari kecerobohannya, Kesalahannya jadi itulah alasan kenapa dia menyetujui kesepakatakan Sokovia. Karena Tony melihat seberapa besar kerusakan yang bisa diciptakan dari pahlawan yang bertujuan untuk menyelamatkan dunia.

Dari awal kita selalu melihat bahwa Tony merupayakan orang yang santai dan tidak terlalu serius untuk menghadapi berbagai macam masalah. Dan bahkan disituasi genting sekalipun Tony tidak terlihat panik dan bisa menguasai emosinya. Dan bahkan kadang terlalu santai dan tidak memikirkan apa konsekuensi dari tindakannya, bahkan pertama kali kita melihat memakai kostum Mark 2, Tony langsung melakukan percobaan untuk terbang dan melesat ke langit tanpa ragu-ragu dengan tujuan untuk memecahkan rekor di ketinggian.

Padahal saat itu Jarvis sudah memperingatkannya. 

Terkadang Kamu Harus Berlari Sebelum Bisa Berjalan
(Tony Stark ke Jarvis)

Semakin kesini jika melihat Tony pengembangan karakternya semakin terlihat, mulai dari penculikannya, penyerangan Loki di Kota New York, sampai di Peristiwa Ultron. Tony mulai sadar bahwa setiap tindakan itu memiliki konsekuensi dan disinilah dia semakin mengembangkan rasa tanggung jawabnya. 

Dari sini kita mulai melihat Tony yang awalnya tidak peduli mulai terlihat sangat bertanggung jawab dalam semua tindakannya. Alasan utama Tony mau pergi mengembalikan dunia di Avengers endgame adalah karena dia merasa bertanggung jawab atas hilangnya Peter Parker. Disamping hubungan mereka yang sudah kuat. Dan disinilah kita melihat Tony sudah sebagai seorang Pahlawan, seorang superhero. 



Tony Stark R.I.P
Tony Stark R.I.P


Dia merasa bertanggung jawab untuk menyelamatkan banyak orang, menyelamatkan dunia, menyelamatkan semesta, seperti yang dikatakan Steve Roger tentang Tony ”bahwa dia bukanlah tipe orang yang mau berkorban demi banyak orang adalah salah total”. 

Kemudian Itulah Pertunjukan Seorang Pahlawan, Bagian dari Perjalanan adalah Akhir
(by Tony Stark )

Tony adalah pahlawan yang rela mengorbankan apa saja yang dia miliki demi menyelamatkan semuanya, mulai dari awal di Avengers pertama dia mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk mengubah arah bom nuklir yang akan menghancurkan Kota New York, dia juga mempertaruhkan nyawanya di saat baling-baling kapal induk Helly Carrier yang sudah rusak agar bisa terbang dengan seimbang.

Semua tindakan berbahaya itu dilakukannya denga taruhan nyawanya sendiri. Setelah pertarungan pertama Avengers melawan Thanos semua orang kehilangan, tapi Tony beruntung karena masih memiliki keluarga, bagi Tony saat itu harta yang paling berharga adalah keluargannya. Karena itu dia tidak ingin kehilangan mereka bahkan saat para Avengers menemukan solusi untuk memperbaiki keadaan dengan mengusulkan untuk melakukan perjalanan waktu, Tony awalnya menolak ajakan mereka karena mereka dirinya tidak ingin melakukan kesalahan lagi. 

Tony tidak ingin kehilangan satu-satunya harta berharga yang dia miliki, walaupun terkadang Tony bersikap egois, nyatanya Tony Stark adalah Pahlawan yang siap mati demi melindungi perdamaian dunia dan hal itu dibuktikan saat pertarungan terakhirnya melawan Thanos, Tony tidak ragu untuk mengorbankan nyawanya sendiri demi menyelamatkan alam semesta.

Tony melakukan semua itu karena percaya bahwa itulah yang seharusnya dilakukan oleh seorang Pahlawan. Tony membuktikan bahwa dengan pemikirannya sebagai seorang manusia biasa dirinya mampu mengatasi hal-hal yang berada di luar nalar yang rasanya tidak mungkin untuk dilakukan oleh seorang manusia biasa.

Dewa, Alien, Dimensi Lain? Aku Hanyalah Orang Yang Berada Di Dalam Sebuah Kaleng
( By Tony Stark)

Dari Ucapan Tony di atas yang sadar betul sebagai manusia biasa, karena itu tak mengherankan bahkan Thanos pun mengakui bahwa Tony Stark merupakan sosok manusia yang layak mendapatkan kehormatan. ”Aku salut denganmu. Stark, begitu aku selesai separuh manusia akan tetap hidup, kuharap mereka mengingatkmu” (Thanos kepada Tony dalam Avengers Infinity War).

Meski begitu Tony tetap mengambil risiko untuk kehilangan keluargannya, dia rela kehilangan harta satu-satunya agar sekali lagi bisa menyelamatkan dunia. Tony terus mencoba untuk bangkit kembali meski awalnya dia sempat putus asa, meksi Tony terus kehilangan banyak hal. Namun sekali lagi Tony masih bisa mempunyai harapan untuk menang.

Kegagalan adalah sebuah proses untuk mencapai kesuksesan, ungkapan ini sangat sesuai dengan karakter Tony Stark. Dia tidak pernah menyerah untuk memperbaiki semuanya. Dia belajar dari semua kesalahan dan kekalahannya. Tony telah membuktikan bahwa setiap manusia tidak sempurna. Semua orang pasti dan pernah melakukan kesalahan. Tapi hanya sedikit orang yang mau belajar dari kesalahannya. 

Kenyataannya adalah kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Rasa sakit dari kegagalan itulah yang membuat manusia bisa berkembang, apakah sebuah pedang yang tajam dan berkualitas tercipta dengan sendirinya tanpa melalui sebuah proses?. Apakah emas yang berkilau dapat terbentuk dengan sendirinya?. Nyatanya semua itu terbentuk dari proses yang sulit, sebuah pedang harus ditempa melalui bara api yang menyalah, perhiasan emas yang berkilau tercipta dari sebuah bongkahan yang dipanaskan dan dilebur agar menjadi sesuatu yang indah. 

Alferd North Whitehead, merupakan seorang filsuf inggris, yang mengajarkan tentang “FILSAFAT PROSES”. Dia pernah mengatakan “ kesalahan adalah harga yang kita bayar untuk kemajuan” dalam hidup, kita harus siap mengambil risiko untuk bisa maju dan terus berkembang. Selama perjalanan kehidupan manusia pasti akan terus berhadapan dengan yang namanya masalah, kegagalan dan rasa sakit. 

Semuanya baru akan berakhir jika manusia itu sudah mati. Karena itu selama kita masih hidup, kita akan tetap akan berhadapan dengan berbagai tantangan dan proses hidup, dari sini kita belajar bahwa meskipun Tony Stark memang memiliki bakat dan Privilege sejak lahir. Tetapi hanya dengan itu tidaklah cukup untuk menjadikannya seperti Mr Tony Stark yang sekarang.

Tony Stark lebih dari sekedar itu, dia belajar dari kesalahannya 

Posting Komentar untuk ""Tony Stark dan Filosofinya Bagaimana Belajar dari Kesalahan""