Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

"Apa Perbedaan Tingkat Konversi Branded Dan Non-Branded Dalam Digital Marketing?"

 

Apa Perbedaan Tingkat Konversi Branded Dan Non-Branded Dalam Digital Marketing?
Apa Perbedaan Tingkat Konversi Branded Dan Non-Branded Dalam Digital Marketing? 

Mengapa Konversi Penting dalam Digital Marketing?

Bagaimana konversi dapat memengaruhi kesuksesan strategi pemasaran digital? Saya (Gorby Saputra) memahami betul bahwa konversi tidak sekadar tentang angka, tetapi juga tentang bagaimana pesan-pesan pemasaran dapat meraih tujuan akhir seperti penjualan atau interaksi aktif dengan audiens.

Studi kasus yang dilaporkan oleh Harvard Business Review menunjukkan bahwa merek-merek yang menginvestasikan waktu dan sumber daya dalam membangun identitas dan nilai-nilai merek (branded) cenderung mencapai tingkat konversi yang lebih tinggi, hingga mencapai peningkatan hingga 20% dalam interaksi konsumen. Sebaliknya, laporan dari Stanford University menyoroti bahwa meskipun konversi non-branded seringkali memiliki tantangan tersendiri dalam mencapai tujuan, potensi volume pencarian yang tinggi pada kata kunci non-branded dapat membuka peluang besar untuk menjangkau audiens yang lebih luas, meskipun tingkat konversi mereka rata-rata hanya sekitar 12%.

Artikel ini akan mengupas secara mendalam perbedaan esensial antara tingkat konversi branded dan non-branded, serta menyajikan strategi optimal untuk meningkatkan efektivitas pemasaran dalam kedua kategori ini. Dengan pemahaman yang kokoh tentang dinamika ini, kita dapat merumuskan langkah-langkah strategis yang tidak hanya mengoptimalkan konversi saat ini, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan berkelanjutan dalam dunia pemasaran digital yang kompetitif.

Definisi Konversi Branded

Konversi branded adalah tindakan yang diambil oleh konsumen setelah terpapar dengan iklan atau konten yang secara eksplisit menyebutkan merek tertentu. Konversi ini mencakup berbagai bentuk interaksi yang diinginkan, seperti pembelian produk, pendaftaran ke layanan, pengunduhan aplikasi, atau bahkan sekadar klik pada tautan yang mempromosikan merek. Ketika konsumen sudah mengenal dan mempercayai merek, mereka cenderung lebih cepat mengambil tindakan yang diinginkan.

Penelitian dari Nielsen menunjukkan bahwa iklan yang menyebutkan merek tertentu secara jelas dan konsisten dapat meningkatkan niat beli hingga 80%. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor kunci:

Kepercayaan Merek: Konsumen yang sudah akrab dengan merek tertentu cenderung lebih percaya dan merasa nyaman dalam melakukan pembelian atau interaksi lainnya. Sebagai contoh, studi dari Edelman Trust Barometer menunjukkan bahwa 81% konsumen membutuhkan merek yang mereka percayai sebelum melakukan pembelian.

Pengaruh Loyalitas: Konsumen yang loyal terhadap suatu merek cenderung memiliki tingkat konversi yang lebih tinggi karena mereka sudah memiliki pengalaman positif sebelumnya dengan produk atau layanan tersebut. Penelitian dari Harvard Business Review menyebutkan bahwa pelanggan setia memiliki kemungkinan lima kali lebih besar untuk melakukan pembelian ulang dan tujuh kali lebih mungkin untuk mencoba penawaran baru dari merek yang sama.

Kesadaran dan Pengingatan Merek: Iklan yang kuat dan konsisten membantu dalam meningkatkan kesadaran merek. Menurut laporan dari McKinsey & Company, perusahaan dengan strategi pemasaran merek yang baik bisa melihat peningkatan hingga 23% dalam konversi karena konsumen lebih mudah mengingat dan mengidentifikasi merek tersebut di tengah lautan iklan digital lainnya.

Pengaruh Sosial: Rekomendasi dan ulasan dari pengguna lain juga berperan penting dalam konversi branded. Studi dari BrightLocal mengungkapkan bahwa 91% konsumen berusia 18-34 tahun mempercayai ulasan online seperti halnya rekomendasi pribadi, yang secara langsung mempengaruhi keputusan mereka untuk berinteraksi dengan merek.

Keuntungan Konversi Branded

  • Konversi branded memiliki beberapa keuntungan signifikan yang menjadikannya lebih efektif dibandingkan dengan konversi non-branded. Keuntungan ini berkaitan erat dengan kepercayaan konsumen, loyalitas merek, dan efisiensi pemasaran. 

Berikut adalah penjelasan rinci mengenai keuntungan konversi branded:

Tingkat Keberhasilan Lebih Tinggi:

  • Konversi branded biasanya memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi karena konsumen sudah mengenal dan mempercayai merek tersebut. Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Marketing Research, merek yang dikenal memiliki tingkat konversi 2,5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan merek yang kurang dikenal. Hal ini disebabkan oleh keakraban dan asosiasi positif yang telah terbentuk dalam benak konsumen.

Kepercayaan Konsumen:

  • Kepercayaan adalah faktor kunci dalam pengambilan keputusan konsumen. Sebuah penelitian oleh Edelman Trust Barometer menunjukkan bahwa 81% konsumen mengatakan bahwa mereka harus bisa mempercayai merek untuk melakukan pembelian. Kepercayaan ini dibangun melalui pengalaman positif sebelumnya dengan merek, ulasan yang baik, dan komunikasi yang konsisten dari merek tersebut.

Mengurangi Keraguan dalam Pengambilan Keputusan:

  • Ketika konsumen sudah mengenal dan mempercayai sebuah merek, keraguan dan ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan berkurang. Sebuah laporan dari McKinsey & Company mengungkapkan bahwa merek yang dikenal baik oleh konsumen mampu mengurangi siklus pembelian hingga 20%, karena konsumen merasa lebih yakin dan nyaman untuk segera melakukan pembelian.

Loyalitas Pelanggan:

  • Konsumen yang sudah memiliki pengalaman positif dengan sebuah merek cenderung lebih loyal. Laporan dari Harvard Business Review menyatakan bahwa pelanggan yang loyal memiliki kemungkinan lima kali lebih besar untuk melakukan pembelian ulang dan mencoba produk baru dari merek yang sama. Loyalitas ini tidak hanya meningkatkan konversi tetapi juga nilai seumur hidup pelanggan (customer lifetime value).

Efisiensi Biaya Pemasaran:

  • Pemasaran yang berfokus pada merek cenderung lebih efisien dalam jangka panjang. Menurut penelitian dari Bain & Company, meningkatkan retensi pelanggan sebesar 5% dapat meningkatkan profitabilitas sebesar 25% hingga 95%. Hal ini karena mempertahankan pelanggan yang ada lebih murah daripada menarik pelanggan baru, dan pelanggan yang sudah percaya pada merek lebih cenderung melakukan pembelian berulang.

Pengaruh Word-of-Mouth:

  • Merek yang kuat cenderung mendapatkan rekomendasi dari mulut ke mulut yang lebih banyak. Studi dari Nielsen menunjukkan bahwa 92% konsumen mempercayai rekomendasi dari teman dan keluarga lebih daripada bentuk iklan lainnya. Ini berarti bahwa merek yang kuat tidak hanya menarik konversi dari pelanggan langsung tetapi juga dari jaringan sosial pelanggan tersebut.

Konsistensi Pengalaman Pelanggan:

  • Merek yang dikenal baik cenderung memberikan pengalaman pelanggan yang konsisten. Forrester Research melaporkan bahwa perusahaan dengan pengalaman pelanggan yang kuat memiliki tingkat konversi hingga 1,9 kali lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang pengalaman pelanggannya buruk. Konsistensi ini menciptakan harapan positif dan memperkuat kepercayaan konsumen terhadap merek.

Apa Itu Konversi Non-Branded?

Definisi Konversi Non-Branded

  • Konversi non-branded adalah tindakan yang diambil oleh konsumen tanpa ada penyebutan merek tertentu dalam iklan atau konten. Ini biasanya terjadi melalui pencarian umum atau iklan generik yang tidak menyebutkan merek. Konversi non-branded memainkan peran penting dalam menarik audiens yang lebih luas, termasuk konsumen yang belum memiliki preferensi merek tertentu atau yang sedang mencari solusi terbaik tanpa memperhatikan merek.

Keuntungan Konversi Non-Branded

Konversi non-branded menawarkan beberapa keuntungan strategis, terutama untuk merek baru atau yang belum dikenal secara luas. Beberapa keuntungan utama konversi non-branded meliputi:

Jangkauan Audiens yang Lebih Luas:

  • Konversi non-branded memungkinkan pemasaran menjangkau konsumen yang mungkin tidak terbiasa dengan merek tertentu. Dengan menargetkan kata kunci umum seperti "sepatu lari terbaik" atau "kamera digital murah", merek dapat menarik perhatian konsumen yang hanya mencari produk dengan karakteristik atau harga tertentu.

Peluang untuk Merek Baru:

  • Merek baru dapat memanfaatkan konversi non-branded untuk memasuki pasar dan bersaing dengan merek yang lebih mapan. Dengan menargetkan kata kunci umum, mereka dapat memperkenalkan produk mereka kepada konsumen yang mungkin belum pernah mendengar tentang merek tersebut sebelumnya.

Biaya Per Klik yang Lebih Rendah:

  • Menargetkan kata kunci non-branded sering kali lebih hemat biaya dibandingkan dengan kata kunci branded, yang cenderung lebih kompetitif dan mahal. Ini dapat membantu merek memaksimalkan anggaran pemasaran mereka dan mendapatkan lebih banyak konversi dengan biaya yang lebih rendah.

Diversifikasi Sumber Trafik:

  • Mengandalkan konversi non-branded memungkinkan merek untuk mendiversifikasi sumber trafik mereka dan tidak hanya bergantung pada kekuatan merek. Ini dapat membantu meningkatkan stabilitas dan keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.

Contoh Konversi Non-Branded

Untuk lebih memahami konsep konversi non-branded, mari kita lihat beberapa contoh konkret:

Pencarian Umum untuk Produk:

  • Ketika seseorang mencari "sepatu lari terbaik" dan kemudian membeli sepatu dari merek yang belum pernah mereka dengar sebelumnya, ini adalah konversi non-branded. Konsumen fokus pada menemukan produk terbaik berdasarkan kriteria umum, bukan berdasarkan preferensi merek.

Iklan Generik di Media Sosial:

  • Iklan yang menargetkan pengguna dengan pesan seperti "Dapatkan Diskon untuk Kamera Digital" tanpa menyebutkan merek tertentu juga merupakan contoh konversi non-branded. Konsumen yang tertarik dengan penawaran tersebut mungkin akan mengklik iklan dan melakukan pembelian meskipun mereka belum pernah mendengar tentang merek tersebut sebelumnya.

Konten Edukatif atau Informasional:

  • Artikel blog atau video yang membahas topik umum seperti "Cara Memilih Smartphone Terbaik untuk Fotografi" dapat menarik konsumen yang mencari informasi tanpa memikirkan merek tertentu. Jika artikel atau video tersebut kemudian mengarahkan mereka untuk membeli produk dari merek yang mereka belum kenal, ini adalah contoh lain dari konversi non-branded.

Studi Kasus dan Referensi Ilmiah

Untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam, berikut adalah beberapa studi kasus dan referensi ilmiah yang relevan:

Studi Kasus: Pengaruh Kata Kunci Generik dalam Pemasaran Digital

  • Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Interactive Marketing menunjukkan bahwa kata kunci generik dapat meningkatkan trafik situs web dan tingkat konversi untuk merek baru. Dalam studi tersebut, perusahaan yang menggunakan kata kunci non-branded melihat peningkatan 25% dalam kunjungan situs web dan 15% dalam konversi penjualan dibandingkan dengan periode sebelum mereka mulai menggunakan strategi ini.

Studi: Biaya Per Klik dan Efektivitas Kata Kunci Non-Branded

  • Sebuah penelitian dari Harvard Business Review mengungkapkan bahwa menargetkan kata kunci non-branded sering kali lebih hemat biaya dibandingkan dengan kata kunci branded. Penelitian ini menunjukkan bahwa biaya per klik (CPC) untuk kata kunci non-branded adalah 30% lebih rendah, sementara tingkat konversi tidak jauh berbeda dari kata kunci branded.

Laporan: Strategi Pemasaran untuk Merek Baru

  • Laporan dari McKinsey & Company menyoroti bahwa merek baru yang menggunakan strategi non-branded dalam pemasaran digital mampu meningkatkan kesadaran merek dan mencapai konsumen baru secara lebih efektif. Laporan ini merekomendasikan penggunaan konten informasional dan iklan generik sebagai bagian dari strategi pemasaran awal untuk merek baru.

Referensi:

  • Journal of Interactive Marketing
  • Harvard Business Review
  • McKinsey & Company

Perbedaan Utama Antara Konversi Branded dan Non-Branded

Tingkat Kepercayaan Konsumen

  1. Konversi branded biasanya memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi karena konsumen sudah memiliki kepercayaan terhadap merek tersebut. Konsumen yang mencari merek tertentu umumnya sudah memiliki pengalaman positif atau persepsi yang baik tentang kualitas dan reputasi merek tersebut. Menurut sebuah studi oleh Edelman Trust Barometer, 81% konsumen menyatakan bahwa kepercayaan pada merek adalah faktor utama dalam keputusan pembelian mereka .
  2. Sebaliknya, konversi non-branded memerlukan upaya lebih untuk membangun kepercayaan selama proses pembelian. Konsumen yang mencari produk tanpa merek tertentu lebih cenderung skeptis dan memerlukan bukti kualitas melalui ulasan, rekomendasi, dan informasi yang komprehensif sebelum membuat keputusan pembelian. Sebuah penelitian dari Nielsen menunjukkan bahwa 92% konsumen lebih percaya pada rekomendasi dari orang lain (misalnya ulasan online) daripada iklan tradisional .

Biaya dan ROI

  1. Biaya untuk mencapai konversi branded sering kali lebih rendah karena konsumen sudah mengenal dan mempercayai merek tersebut. Dengan adanya kepercayaan ini, merek dapat menghemat biaya dalam upaya pemasaran karena tidak perlu banyak berinvestasi untuk meyakinkan konsumen. Penelitian dari WordStream menunjukkan bahwa biaya per klik (CPC) untuk kata kunci branded bisa 50-80% lebih murah dibandingkan dengan kata kunci non-branded .
  2. Sebaliknya, konversi non-branded mungkin memerlukan investasi lebih besar dalam iklan dan pemasaran untuk menarik perhatian konsumen. Ini termasuk biaya untuk iklan berbayar, SEO, dan konten pemasaran yang bertujuan membangun kesadaran dan kepercayaan. Sebuah laporan dari HubSpot menemukan bahwa biaya per akuisisi pelanggan (CPA) untuk kampanye non-branded bisa mencapai dua kali lipat dibandingkan dengan kampanye branded.

Strategi Pemasaran

  1. Strategi untuk meningkatkan konversi branded sering kali melibatkan kampanye retargeting dan pemasaran merek yang kuat. Kampanye retargeting menargetkan kembali konsumen yang sudah menunjukkan minat atau interaksi sebelumnya dengan merek, sehingga memperkuat niat pembelian. Menurut Criteo, retargeting dapat meningkatkan tingkat konversi hingga 70%.
  2. Sementara itu, strategi non-branded fokus pada SEO, konten berkualitas, dan iklan berbayar untuk menarik audiens yang lebih luas. Ini termasuk pembuatan konten yang informatif dan menarik, optimasi mesin pencari (SEO), dan kampanye iklan yang menargetkan kata kunci generik. Menurut sebuah penelitian dari BrightEdge, lalu lintas organik dari SEO menyumbang lebih dari 53% dari total lalu lintas situs web untuk banyak industri .

Referensi:

  • Edelman Trust Barometer
  • Nielsen
  • WordStream
  • HubSpot
  • Criteo
  • BrightEdge

Strategi Optimal untuk Meningkatkan Konversi Branded

Membangun Kepercayaan Merek

Untuk meningkatkan konversi branded, membangun kepercayaan dan kesetiaan konsumen sangat penting. Kepercayaan ini bisa dibangun melalui:

  • Kualitas Produk yang Konsisten: Menjaga kualitas produk agar tetap konsisten adalah salah satu cara utama untuk membangun kepercayaan konsumen. Menurut penelitian dari Harvard Business Review, merek yang menjaga kualitas produk secara konsisten dapat meningkatkan loyalitas pelanggan hingga 20%.
  • Layanan Pelanggan yang Baik: Layanan pelanggan yang responsif dan membantu dapat meningkatkan kepercayaan konsumen. Sebuah studi dari American Express menunjukkan bahwa 78% konsumen membatalkan pembelian karena layanan pelanggan yang buruk, sedangkan layanan pelanggan yang baik dapat meningkatkan peluang konversi hingga 60%.
  • Kampanye Pemasaran yang Efektif: Menggunakan kampanye pemasaran yang tepat dapat memperkuat pesan merek dan meningkatkan kepercayaan konsumen. Menurut laporan dari Nielsen, kampanye pemasaran yang berfokus pada cerita dan pengalaman konsumen memiliki peluang sukses yang lebih tinggi.

Retargeting

  • Retargeting adalah teknik yang sangat efektif untuk meningkatkan konversi branded. Teknik ini melibatkan penargetan ulang konsumen yang telah berinteraksi dengan merek, misalnya melalui kunjungan situs web atau interaksi media sosial.

Contoh Nyata:

Studi Kasus:

  • Sebuah perusahaan e-commerce besar seperti Amazon menggunakan retargeting untuk menargetkan konsumen yang telah mengunjungi situs mereka tetapi belum melakukan pembelian. Dengan menampilkan iklan yang relevan kepada konsumen tersebut di platform lain, Amazon berhasil meningkatkan konversi hingga 70% (sumber: Criteo).

Solusi:

  • Gunakan platform seperti Google Ads atau Facebook Ads untuk retargeting.
  • Segmentasikan audiens berdasarkan perilaku mereka di situs web untuk menampilkan iklan yang lebih relevan.

Pemasaran Influencer

  • Menggunakan influencer yang relevan dengan merek dapat membantu meningkatkan konversi branded. Influencer dapat memperkuat pesan merek dan meningkatkan kepercayaan konsumen.

Contoh Nyata:

Studi Kasus:

  • Merek fashion seperti Fashion Nova menggunakan influencer di Instagram untuk mempromosikan produk mereka. Dengan kolaborasi ini, mereka berhasil meningkatkan penjualan secara signifikan dan mendapatkan jutaan pengikut baru (sumber: Influencer Marketing Hub).

Solusi:

  • Pilih influencer yang memiliki audiens sesuai dengan target pasar merek Anda.
  • Buat kampanye yang autentik dan relevan dengan influencer tersebut untuk meningkatkan kepercayaan dan konversi.

Strategi Optimal untuk Meningkatkan Konversi Non-Branded

SEO dan Konten Berkualitas

Untuk meningkatkan konversi non-branded, fokus pada SEO dan konten berkualitas sangat penting.

  • Konten Informatif dan Relevan: Buat konten yang memberikan nilai tambah bagi audiens, seperti panduan, ulasan produk, dan artikel edukatif. Menurut Content Marketing Institute, konten yang berkualitas dapat meningkatkan lalu lintas organik hingga 40%.
  • Optimasi SEO: Pastikan konten Anda dioptimalkan untuk mesin pencari dengan menggunakan kata kunci yang relevan, meta deskripsi yang menarik, dan struktur URL yang SEO-friendly. Sebuah penelitian dari BrightEdge menunjukkan bahwa SEO dapat menyumbang hingga 53% dari total lalu lintas situs web.

Contoh Nyata:

Studi Kasus:

  • Moz, perusahaan yang bergerak di bidang SEO, menggunakan strategi konten berkualitas untuk menarik audiens. Mereka menawarkan panduan SEO, studi kasus, dan alat bantu gratis, yang membantu mereka menarik jutaan pengunjung setiap bulan (sumber: Moz).

Solusi:

  • Lakukan riset kata kunci untuk menemukan topik yang dicari oleh audiens Anda.
  • Buat konten yang informatif dan relevan, dan optimalkan dengan praktik terbaik SEO.

Iklan Berbayar

Menggunakan iklan berbayar seperti Google Ads dan iklan media sosial dapat membantu meningkatkan visibilitas dan menarik audiens baru.

  • Google Ads: Menargetkan kata kunci yang relevan dengan iklan berbayar di Google dapat membantu menarik konsumen yang mencari produk atau layanan serupa. Menurut Google Economic Impact Report, bisnis yang menggunakan Google Ads rata-rata mendapatkan $2 untuk setiap $1 yang diinvestasikan.
  • Iklan Media Sosial: Menggunakan platform seperti Facebook, Instagram, dan LinkedIn untuk menargetkan audiens yang lebih luas dengan iklan yang relevan. Menurut laporan dari Hootsuite, iklan di media sosial dapat meningkatkan konversi hingga 50%.

Contoh Nyata:

Studi Kasus:

  • Shopify, platform e-commerce, menggunakan iklan berbayar di Google dan Facebook untuk menarik pedagang baru. Dengan strategi ini, mereka berhasil meningkatkan jumlah pendaftaran pedagang baru hingga 35% dalam waktu satu tahun (sumber: Shopify).

Solusi:

  • Gunakan alat seperti Google Keyword Planner untuk menemukan kata kunci yang relevan.
  • Buat iklan yang menarik dan relevan di platform media sosial untuk menjangkau audiens yang lebih luas.

Analisis dan Optimalisasi

Secara teratur menganalisis data dan mengoptimalkan kampanye pemasaran adalah kunci untuk meningkatkan konversi non-branded.

  • Analisis Data: Gunakan alat analisis seperti Google Analytics untuk melacak kinerja kampanye pemasaran Anda. Data ini dapat memberikan wawasan tentang apa yang bekerja dan apa yang perlu ditingkatkan.
  • Optimalisasi Kampanye: Berdasarkan analisis data, lakukan penyesuaian pada kampanye Anda untuk meningkatkan hasil. Ini bisa termasuk mengubah iklan, memperbarui kata kunci, atau menyesuaikan anggaran pemasaran.

Contoh Nyata:

Studi Kasus:

  • Airbnb menggunakan analisis data untuk mengoptimalkan kampanye pemasaran mereka. Dengan menganalisis perilaku pengguna dan kinerja iklan, mereka berhasil meningkatkan konversi hingga 30% (sumber: Harvard Business Review).

Solusi:

  • Gunakan alat analisis untuk melacak kinerja kampanye Anda secara teratur.
  • Lakukan penyesuaian berdasarkan data untuk meningkatkan hasil dan mengoptimalkan ROI.

Referensi:

  • Harvard Business Review
  • American Express
  • Nielsen
  • Criteo
  • Influencer Marketing Hub
  • Content Marketing Institute
  • BrightEdge
  • Moz
  • Google Economic Impact Report
  • Hootsuite
  • Shopify

Tanya Jawab

Apa itu konversi branded?

  • Konversi branded adalah tindakan konsumen yang diambil setelah terpapar dengan iklan atau konten yang menyebutkan merek tertentu. Misalnya, seseorang yang membeli produk setelah melihat iklan dengan logo atau nama merek.

Mengapa konversi branded penting?

  • Konversi branded penting karena biasanya memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi. Konsumen yang sudah mengenal dan mempercayai merek cenderung lebih mudah melakukan pembelian atau tindakan lain yang diinginkan, yang pada akhirnya meningkatkan loyalitas dan kepuasan pelanggan.

Apa itu konversi non-branded?

  • Konversi non-branded adalah tindakan konsumen yang diambil tanpa ada penyebutan merek tertentu dalam iklan atau konten. Contohnya, seseorang yang membeli produk setelah mencari "sepatu lari terbaik" tanpa menyebut merek tertentu.

Bagaimana cara meningkatkan konversi branded?

Meningkatkan konversi branded dapat dilakukan melalui beberapa strategi, antara lain:

  • Membangun kepercayaan merek: Pastikan kualitas produk dan layanan konsisten.
  • Retargeting: Menargetkan kembali konsumen yang sudah berinteraksi dengan merek melalui iklan.
  • Pemasaran influencer: Menggunakan influencer untuk memperkuat pesan merek dan meningkatkan kepercayaan konsumen.

Bagaimana cara meningkatkan konversi non-branded?

Meningkatkan konversi non-branded dapat dilakukan melalui beberapa strategi, antara lain:

  • SEO dan konten berkualitas: Membuat konten yang informatif dan relevan serta mengoptimalkan untuk mesin pencari.
  • Iklan berbayar: Menggunakan platform seperti Google Ads dan media sosial untuk menarik audiens baru.
  • Analisis data: Menganalisis kinerja kampanye dan mengoptimalkan berdasarkan data yang diperoleh.

Posting Komentar untuk ""Apa Perbedaan Tingkat Konversi Branded Dan Non-Branded Dalam Digital Marketing?""