Bagaimana Konten Bisa Muncul Di Ikhtisar AI Pencarian Google? Bagian 2
![]() |
Ikhtisar AI Pencarian Google Mengenai EEAT Dalam SEO Dokumen : gorbysaputra.com |
Setelah membahas Bagaimana Konten Bisa Muncul Di Ikhtisar AI Pencarian Google? Bagian 1. Kali ini saya gorby saputra, akan memberikan bagian ke duanya, namun di pembahasan ini saya ingin memberikan penjelasan kepada anda mengenai kolerasi antara EEAT, ENTITY, Dan Volume Keyword dalam SEO.
Kenapa saya lebih menekankan pada hal-hal seperti ?
- EEAT
- ENTITY
- VOLUME KEYWORD
Tidak hanya sampai pada tiga hal tersebut, yang sebetulnya sangat fundamental, karena masih ada hal-hal yang mau tidak mau harus dipahami oleh para blogger yang sudah semakin mendalami kaidah penulisan secara SEO.
Baik, tanpa panjang kali lebar lagi alias basa-basi pada pembahasan mari kita masuki pembahasan.
![]() |
Ikhtisar Pencarian AI Mengenai Volume Keyowrd dalam Google Search Data : gorbysaputra.com |
Mari kita bahas hubungan antara konten buatan AI, E-E-A-T, entity, dan volume keyword secara mendalam, termasuk bagaimana keempatnya saling memengaruhi dalam konteks optimasi untuk mesin pencari (termasuk AI Overviews).
Konten Buatan AI dan E-E-A-T
Konten yang dihasilkan AI harus memenuhi prinsip E-E-A-T (Experience, Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness) agar dianggap berkualitas oleh mesin pencari seperti Google.
Berikut hubungannya:
Tantangan Konten AI terhadap E-E-A-T
- Kurangnya Pengalaman (Experience): AI tidak memiliki pengalaman pribadi atau praktis.
Contoh: AI tidak bisa menulis "pengalaman langsung merawat diabetes" tanpa input data dari sumber manusia.
- Keahlian (Expertise): AI hanya mereplikasi informasi dari data yang dilatih, bukan keahlian intrinsik. Untuk topik kompleks (misalnya, medis atau hukum), konten AI perlu diverifikasi oleh ahli.
- Otoritas (Authoritativeness): Otoritas tergantung pada reputasi situs dan penulis. Konten AI yang dipublikasikan di situs tanpa reputasi sulit dianggap otoritatif.
- Kepercayaan (Trustworthiness): AI rentan menghasilkan halusinasi (informasi tidak akurat). Tanpa validasi, konten AI berisiko dianggap tidak tepercaya.
Solusi untuk Memenuhi E-E-A-T
- Human-in-the-Loop: Libatkan ahli manusia untuk mereview, mengedit, dan menambahkan perspektif pribadi ke konten AI.
- Transparansi: Tampilkan disclaimer bahwa konten menggunakan AI dan telah direview oleh ahli (misalnya, "Artikel ini ditulis dengan bantuan AI dan divalidasi oleh Dr. X").
- Sumber Eksternal: Sisipkan referensi ke entitas terpercaya (misalnya, institusi pemerintah, jurnal ilmiah, atau pakar terkenal).
![]() |
Ikhtisar AI Pencarian Google Search Mengenai AI Data : gorbysaputra.com |
Peran Entity dalam Konten AI
- Entity adalah objek, konsep, atau entitas unik yang dikenali mesin pencari (misalnya, orang, tempat, organisasi, atau istilah spesifik). Contoh: "B.J. Habibie", "Jakarta", atau "COVID-19".
- Entity membantu mesin pencari memahami konteks konten dan menghubungkannya dengan topik terkait.
Hubungan Entity dengan Konten AI
Pemahaman Konteks: AI bisa mengidentifikasi entity dari data yang dilatih, tetapi mungkin kurang akurat dalam menghubungkan entity dengan konteks spesifik.
- Contoh: AI mungkin menyebut "B.J. Habibie" sebagai presiden Indonesia, tetapi tidak memahami nuansa perannya dalam industri penerbangan tanpa panduan manusia.
- Entity Salience: Google menilai seberapa sentral sebuah entity dalam konten. Konten AI perlu fokus pada entity utama yang relevan dengan topik.
Strategi Mengoptimalkan Entity untuk Konten AI
Identifikasi Entity Utama:
- Gunakan tools seperti Google Knowledge Graph, SEMrush, atau TextRazor untuk menemukan entity terkait topik.
- Contoh: Untuk artikel "Sejarah Batik", entity relevan meliputi "UNESCO", "Kota Solo", "Teknik Canting".
Integrasikan Entity Sekunder:
- Tautkan entity utama dengan entity pendukung untuk memperkaya konteks.
- Contoh: Dalam artikel tentang "Vaksin COVID-19", sertakan entity seperti "WHO", "Sinovac", "herd immunity".
Gunakan Structured Data:
- Tambahkan markup schema (misalnya, Person, Organization, Place) untuk membantu mesin pencari mengenali entity.
Volume Keyword dan Konten AI
Volume keyword merujuk pada seberapa sering sebuah kata kunci dicari per bulan. Ini memengaruhi strategi SEO dan prioritas konten.
![]() |
Ikhtisar AI Dalam Google Search Mengenai Volume Keyword Data : gorbysaputra.com |
Hubungan Volume Keyword dengan Konten AI
- Targeting yang Efisien: AI bisa membantu mengidentifikasi kata kunci bervolume tinggi (high-volume) atau rendah (long-tail) secara cepat.
- Contoh: Tools seperti Ahrefs atau SurferSEO menggunakan AI untuk analisis kata kunci.
- Risiko Generik: Konten AI cenderung menghasilkan konten generik jika hanya mengejar kata kunci bervolume tinggi tanpa kedalaman.
- Intent Pengguna: AI harus memahami intent di balik kata kunci (informasional, navigasional, komersial, atau transaksional).
Strategi Mengoptimalkan Volume Keyword untuk Konten AI
Prioritaskan Long-Tail Keywords:
- Kata kunci panjang (misalnya, "cara merawat anggrek di musim hujan") lebih spesifik, kurang kompetitif, dan cocok untuk konten AI yang terstruktur.
Gabungkan dengan Entity:
- Integrasikan kata kunci dengan entity untuk meningkatkan relevansi.
- Contoh: Kata kunci "efek samping vaksin COVID-19" + entity "Sinovac", "BPOM", "WHO".
Analisis Kompetitor:
- Gunakan AI untuk menganalisis konten kompetitor yang ranking di kata kunci target, lalu buat konten yang lebih lengkap.
Interaksi Konten AI, E-E-A-T, Entity, dan Keyword
- Keempat elemen ini saling terkait dalam membangun konten yang optimal untuk mesin pencari.
Berikut ilustrasinya:
- Contoh Kasus: Artikel "Panduan Investasi Saham untuk Pemula"
- Konten AI: Generate draft tentang dasar-dasar saham, istilah teknis, dan tips.
E-E-A-T:
- Tambahkan profil penulis dengan kredensial "analis keuangan bersertifikat".
- Sisipkan data dari Bursa Efek Indonesia (entity otoritatif).
- Beri disclaimer "Konten ini telah divalidasi oleh ahli keuangan".
Entity:
- Entity utama: "Saham", "Dividen", "Bursa Efek Indonesia".
- Entity pendukung: "IPO", "Capital Gain", "BEI".
Keyword:
- Target kata kunci: "cara investasi saham untuk pemula" (volume sedang), "apa itu dividen saham" (long-tail).
- Integrasi keyword + entity: "Cara beli saham IPO di Bursa Efek Indonesia".
Tantangan dan Solusi Integrasi AI, E-E-A-T, Entity, dan Keyword
![]() |
Tabel Penjelasan Tantangan Dan Solusi Integrasi AI, EEAT, Entity, dan Keyword Data : gorbysaputra.com |
Tools yang Direkomendasikan
Entity Extraction:
- Google Natural Language API
- IBM Watson
- TextRazor
Keyword Research:
- Ahrefs
- SEMrush
- Google Keyword Planner
E-E-A-T Optimization:
- Google Search Console (pantau kinerja konten)
- LinkedIn (untuk membangun profil ahli)
- Schema Markup Generator (tingkatkan kredibilitas).
Garis Besarnya
- Konten buatan AI bisa efektif jika dioptimalkan dengan prinsip E-E-A-T, penggunaan entity yang relevan, dan targeting keyword yang tepat.
- Entity membantu mesin pencari memahami konteks dan membangun otoritas topik.
- Volume keyword menentukan prioritas konten, tetapi kualitas (E-E-A-T) tetap faktor penentu utama.
- Human oversight tetap krusial untuk memastikan akurasi, kedalaman, dan kepatuhan terhadap E-E-A-T.
Posting Komentar untuk "Bagaimana Konten Bisa Muncul Di Ikhtisar AI Pencarian Google? Bagian 2"